Trend Kamera Analog

Trend Kamera Analog

Trend Kamera Analog – Kamera analog dalam dunia fotografi adalah sebutan untuk kamera manual yang metode pemotretannya menggunakan roll film dan tidak dapat diproses secara elektronik seperti halnya kamera digital. Kamera analog mengirimkan gambar fotografis ke media perekaman film atau plat fotosensitif, sedangkan kamera digital menggunakan sensor gambar yang mengubah gambar optik menjadi sinyal elektronik.

Sebelum ada kamera digital, kamera analog merupakan “senjata” ampuh untuk memotret atau mengambil gambar dengan bagus karena memiliki kepekaan yang sangat sensitif terhadap cahaya, khususnya cahaya matahari. Gambar tersebut kemudian dihasilkan dalam bentuk analog, melalui sebuah proses kimia yang akan menghasilkan kualitas gambar sangat jernih. poker 99

Secara singkat proses dalam fotografi analog adalah Ekspose film dengan cahaya (menangkap gambar), Develop film (membuat gambar terekam permanen dalam film), dan Mencetak gambar (mentransfer gambar dari film ke media cetak, misalnya kertas film). www.americannamedaycalendar.com

Trend Kamera Analog

Sejarah Kamera Analog

Kamera Analog merupakan kamera yang masih menggunakan film seluloid dalam teknik pengambilan gambarnya. Pada masyarakat, kamera analog ini biasanya lebih akrab dengan sebutan kamera film. Hal ini disebabkan karena penggunaan film negatif atau klise pada kamera tersebut, sebagai media perekam atau penyimpanannya sehingga tidak dapat diproses secara elektronik.

Kamera analog memiliki tiga macam elemen dasar, yaitu elemen optik yang berupa berbagai macam lensa, elemen kimia berupa film seluloid, serta elemen mekanik. Selain itu, kamera analog ini membutuhkan bukaan diafragma 1/f detik, sehingga cahaya yang ditangkap, bisa diterima oleh film tersebut menjadi sebuah gambar.

Pada dasarnya, kamera analog merupakan kamera konvensional yang menangkap gambar dalam bentuk media film yang tak memiliki sensor untuk membuat sebuah gambar digital atau tidak memiliki “fungsi digital”.

Analog berarti sebuah sinyal yang ditangkap dari luar dan di proses secara keseluruhan mempunyai nilai besaran yang kontinyu (tak terputus) maka mendapatkan hasil terbaik. Semakin terang cahaya tersebut, semakin bagus pula pergerakannya.

Sejarah yang dianggap merupakan kamera analog modern dalam fotografi (pada saat itu) hadir sekitar tahun 1981 dimana teknik pengambilan gambarnya masih bisa menggunakan film seluloid (klise/film negatif).

Yang pertama kali yang memproduksi kamera analog ini yaitu Sony Mavica (Magnetic Video Camera). Kamera analog ini mencatat sinyal pixel terus menerus, sebagai mesin rekaman video.

Namun, kamera analog yang diproduksi Canon yaitu type RC-701 digunakan untuk pertama kalinya pada Olimpiade 1984 oleh Yomiuri Shimbun, surat kabar nasional Jepang yang diterbitkan di Tokyo, Osaka, dan Fukuoka.

Dalam fotografi analog sebetulnya tak ada teknik dan aliran khusus. Dari dulu hingga sekarang teknik dasarnya sama saja, hanya medium penangkap gambar saja yang membedakan. Terkait film itu sendiri, memang ada beberapa teknik dalam mendevelop film yang telah diekspose.

Kelebihan dan Kekurangan Kamera Analog

Kamera film mempunyai kelebihan pada harga yang relatif lebih murah jika di bandingkan dengan kamera digital dengan kualitas yang sama. Kamera analog memiliki film seluloid 35mm, oleh sebab itu cahaya meng-cover lebih banyak area dalam gambar, daripada saat anda menggunakan digital kamera.

Kelebihan serta alasan kenapa banyak fotografer yang masih mau memilih yaitu karena kualitas gambar yang di milikinya. Kualitas gambar yang dapat diraih dari sebuah kamera film adalah yang terbaik dan gambar tersebut sudah pasti sangat jernih.

Alasannya adalah dibalik reaksi kimia yang berada saat dimana cahaya jatuh dari shutter kedalam film dan hasilnya sudah pasti jernih dan berbanding terbalik dengan representasi negatif pada objek yang di peroleh. Hal serupa tidak mungkin terjadi pada kamera digital.

Akan tetapi, membeli rol film dan mencetak hasil untuk kamera analog dapat menguras biaya lebih. Kekurangan terdasar yang di miliki kamera analog, yaitu anda harus menghafal seluruh pengaturan kamera, sebelum memotret gambar. Efek yang berbeda pada gambar, yang hasilnya berasal dari pengembangan yang juga butuh untuk dikelola lebih lanjut.

Biarpun ada beberapa kamera film dengan fitur-fitur otomatis, namun sebagian besar kamera yang beredar di pasaran tidak demikian. Sumber keluhan terbesar adalah ketiadaan fitur autofocus. Hal ini cukup merepotkan untuk memotret obyek foto bergerak atau untuk menangkap momen-momen yang berlangsung singkat.

ISO pada fotografi analog melekat pada film yang sedang kita gunakan. Artinya, untuk satu roll film yang sedang kita gunakan, kita harus mengekspose gambar pada ISO yang sama.

Beberapa kamera analog mengharuskan melakukan setting aperture dan shutter speed secara manual. Ini cukup menyita waktu.

Sebagian besar kamera film yang ada di pasaran telah berumur puluhan tahun, fitur metering yang mengandalkan sistem elektronik biasanya menjadi bagian yang paling cepat rusak. Akhirnya, kita harus mengandalkan handheld metering atau menggunakan metode Sunny 16.

Untuk kita yang terbiasa dengan fotografi digital, fitur preview gambar terpaksa harus dilupakan selamanya. Harus menunggu film selesai diproses untuk bisa melihat hasil kerjanya. Oleh sebab itu, fotografi analog menuntut untuk selalu berpikir masak-masak sebelum menekan tombol shutter. Apalagi tanpa fitur otomasi, melakukan setting fokus, shutter speed, dan aperture secara manual membutuhkan waktu lebih banyak.

Biaya menjadi faktor yang relatif untuk setiap orang. Investasi untuk membeli kamera film memang jauh lebih murah daripada kamera digital modern, namun ada biaya tambahan untuk setiap gambar yang kita hasilkan.

Perkembangan Kamera Analog

Trend Kamera Analog

Saat ini, penggunaan dan proses pencetakan hasil gambar serta biaya penggunaan kamera analog sangat mahal dibandingkan kamera digital. Kamera analog tidak menggunakan memory card, baterai, dan hasil fotonya tidak dapat diakses langsung melalui komputer, sehingga banyak orang beralih ke kamera digital.

Akantetapi, tren fotografi analog sekarang kembali naik daun. Banyak komunitas fotografi ingin merasakan nuansa “vintage” saat mengambil gambar maupun atau kebutuhan untuk mencoba pengalaman fotografi yang berbeda dari arus mainstream, meskipun tren kamera analog sulit mengalahkan popularitas kamera digital.

Kembalinya tren kamera analog, tidaklah mungkin menang melawan arus modernisasi serta tidak akan mungkin mendominasi kembali dan menggeser fotografi digital. Pasalnya, kamera digital terus berkembang masif dengan beragam pilihan yang diberikan. Seiring dengan itu, kamera analog memiliki keterbatasan baik itu dari segi kelangkaan roll film di pasaran, hingga medium kameranya sendiri yang lebih sulit ditemukan ketimbang kamera digital.

Nah bagi kalian yang baru ingin mengikuti Trend ini berikut adalah 5 rekomendasi kamera analog manual untuk pemula:

1. Nikon FM2

Nikon FM2 ini terbilang sangat cocok digunakan untuk para pengguna baru kamera analog karena fiturnya yang lengkap, pilihan lensa yang banyak, dan juga terdapat Lightmeter di dalamnya sehingga dapat memudahkan kalian untuk mengukur pencahayaan yang tepat.

2. Canoet QL17

Canoet QL17 ini merupakan kamera rangefinder yang sangat mudah digunakan karna selain bisa disetting secara manual kamera ini juga terdpat fitur Auto yang memudahkannya dalam pengukuran cahaya sehingga kalian hanya perlu mengatur focus pada kamera ini untuk memotret.

3. Yashica FX 3

Kamera ini merupakan kamera yang ringan dan murah namun fitur didalamnya sangat mudah digunakan, kamera ini juga memiliki pilihan lensa yang juga banyak mulai dari yang termurah sampai yang termahal.

4. Minolta XD7

Kamera SLR ini kini banyak dicari oleh para pengguna analog karena isunya dahulu pabrik kamera leica yang terkenal mahal memiliki pabrik yang sama dengan Minolta. Selain itu kamera ini banyak dipilih karena pilihan lensanya yang banyak dan juga kamera ini terdapat fitur Auto didalamnya.

5. Asahi Pentax Spotmatic

Pentax Spotmatic adalah kamera yang sangat popular karena kemra ini memiliki tipe mounting yang paling banyak di produksi oleh sebagian besar merek lensa yaitu M42. Oleh karena itu kamera ini sangat direkomendasikan untuk para pemula karna mudah digunakan dan pilihan lensa yang banyak.